Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, defisit anggaran dalam APBNP 2010 hanya mencapai angka Rp39,5 triliun atau 0,62 persen dari estimasi semula sebesar Rp133 triliun atau 2,1 persen.
"Defisit hanya Rp39,5 triliun atau 0,62 persen. Itu karena penerimaan lebih baik dari anggaran, sehingga terjadi over anggaran. Sedangkan pengeluaran lebih rendah walau pun pengeluaran belanja negara 93,5 persen itu paling baik dalam empat tahun terakhir," ujarnya di Jakarta, Senin malam.
Ia juga mengungkapkan, sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) 2010 mencapai Rp47 triliun dan mengoreksi prediksi yang disampaikan pada pekan lalu sebesar Rp23,2 triliun.
Menurut Menkeu, dana dalam jumlah besar tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk memenuhi kebutuhan dana pada awal berlakunya APBN 2011.
"Selain itu membayar utang subsidi PLN pada 2009 dan 2010 serta antisipasi utang subsidi listrik 2011 hingga Rp10 triliun. Dana itu juga untuk cadangan risiko fiskal," ujarnya.
Namun, Menkeu belum menjabarkan besaran dana untuk masing-masing keperluan tersebut.
Sementara ia mengharapkan penyerapan anggaran pada 2011 dapat diproyeksikan lebih baik dibandingkan 201o mengingat daftar isian pelaksanaan anggaran pada 2011 telah disampaikan kepada kementerian dan lembaga pada akhir tahun ini.
"Pada 2011 kita akan berkoordinasi agar lebih efektif agar penyerapan lebih merata dengan mempercepat pengadaan seperti Kementerian Pekerjaan Umum yang telah melaksanakan proses tender 1.800 proyek sejak November untuk realisasi 2011," ujar Menkeu.
Ia menambahkan, pada 2010 pemerintah telah mengurangi pembiayaan sebesar Rp37,5 triliun yang berasal dari pengurangan penggunaan sisa anggaran lebih (SAL) sebesar Rp22 triliun dan Surat Utang Negara sebesar Rp15,5 triliun.
sumber : antara
"Defisit hanya Rp39,5 triliun atau 0,62 persen. Itu karena penerimaan lebih baik dari anggaran, sehingga terjadi over anggaran. Sedangkan pengeluaran lebih rendah walau pun pengeluaran belanja negara 93,5 persen itu paling baik dalam empat tahun terakhir," ujarnya di Jakarta, Senin malam.
Ia juga mengungkapkan, sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) 2010 mencapai Rp47 triliun dan mengoreksi prediksi yang disampaikan pada pekan lalu sebesar Rp23,2 triliun.
Menurut Menkeu, dana dalam jumlah besar tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk memenuhi kebutuhan dana pada awal berlakunya APBN 2011.
"Selain itu membayar utang subsidi PLN pada 2009 dan 2010 serta antisipasi utang subsidi listrik 2011 hingga Rp10 triliun. Dana itu juga untuk cadangan risiko fiskal," ujarnya.
Namun, Menkeu belum menjabarkan besaran dana untuk masing-masing keperluan tersebut.
Sementara ia mengharapkan penyerapan anggaran pada 2011 dapat diproyeksikan lebih baik dibandingkan 201o mengingat daftar isian pelaksanaan anggaran pada 2011 telah disampaikan kepada kementerian dan lembaga pada akhir tahun ini.
"Pada 2011 kita akan berkoordinasi agar lebih efektif agar penyerapan lebih merata dengan mempercepat pengadaan seperti Kementerian Pekerjaan Umum yang telah melaksanakan proses tender 1.800 proyek sejak November untuk realisasi 2011," ujar Menkeu.
Ia menambahkan, pada 2010 pemerintah telah mengurangi pembiayaan sebesar Rp37,5 triliun yang berasal dari pengurangan penggunaan sisa anggaran lebih (SAL) sebesar Rp22 triliun dan Surat Utang Negara sebesar Rp15,5 triliun.
sumber : antara
No comments:
Post a Comment
komentarlah dengan sopan jangan spam..