Tuesday, November 2, 2010

Cara membuat artikel lebih baik

Artikel ini adalah suatu pedoman dan bukan kebijakan. Isi artikel ini merupakan kumpulan saran bagaimana membuat suatu artikel menjadi lebih baik. Anda dapat membantu melengkapi artikel ini dengan menambahkan pendapat Anda, atau menerjemahkan dari artikel aslinya.

Tata letak
Gunakan pengantar yang menarik minat berupa informasi singkat tapi padat berisi. Bagian isi hendaknya dibuat, bagian per bagian jika dibutuhkan, dengan sejarah dan diakhiri dengan peristiwa atau kegiatan terakhir dari artikel yang ditulis. Bagian penutup hendaknya memberitahu berkenaan tentang manfaat, kegiatan terkini, apa yang perlu tetap diperhatikan oleh para pembaca atas apa yang sedang terjadi.

Gaya dan nada penulisan
Masing-masing orang yang melakukan kontribusi artikel maupun penyuntingan artikel memiliki gaya penulisan yang berbeda-beda. Hal ini menyumbang kepada keunikan dan hak istimewa yang dimiliki oleh para kontributor itu sendiri. Meskipun demikian, hal yang berkenaan dengan pemilihan kata dan istilah hendaknya tetap mendapat perhatian utama oleh para kontributor.

Ada dua gaya penulisan yang dipandang sesuai untuk artikel. Lebih jauh lagi, penulis harus selalu memperhatikan bahwa nada tulisan bersifat resmi (formal), dingin (impersonal), dan netral (tidak memihak: takbias, tidak emosional, dan bersih dari prasangka).

Gaya berita/jurnalistik
Sejumlah kontributor menyarankan penggunaan gaya penulisan berita. Gaya ini adalah gaya prosa untuk berita di halaman muka surat kabar atau buletin berita yang disiarkan radio dan televisi. Ciri pokoknya adalah penempatan informasi penting di bagian awal, dan informasi kurang penting menyusul di belakangnya. Bentuk ini dimaksudkan pada awalnya agar para penyunting dapat memotong bagian bawah berita apabila berita itu kekurangan ruang di layout; gaya ini mengutamakan informasi penting karena kebanyakan orang memerlukan informasi penting segera, sedangkan informasi kurang penting dapat dicari belakangan.

Artikel ensiklopedia tidak harus mengikuti gaya penulisan berita, tetapi keterbiasaan dengan gaya ini dapat membantu merencanakan gaya dan tata letak suatu artikel. Perlu pula disadari bahwa gaya penulisan berita bukan berarti nada penulisan seperti berita hiburan dapat diterima (lihat bagian Nada penulisan).

Gaya ringkasan
Gaya ringkasan adalah gaya penulisan yang bermiripan dengan gaya berita, namun berlaku untuk mengetengahkan topik-topik yang akan dijelaskan kemudian. Gaya ini dipakai untuk mengawali subbagian-subbagian, bukan paragraf-paragraf baru.

Ide dasar gaya ini adalah untuk membagikan informasi kepada pembaca yang mengharapkan sejumlah informasi rincian. Pembaca dapat memutuskan sendiri apakah mereka akan membaca rincian yang diberikan atau cukup ringkasan di awalnya saja.

Ada dua alasan utama menggunakan gaya ringkasan. Yang pertama adalah pembaca memerlukan derajat rincian yang berbeda-beda: beberapa pembaca hanya menginginkan ringkasan singkat (sehingga dapat membaca bagian pengantar saja), pembaca yang lainnya memerlukan lebih banyak informasi (di sinilah gaya ringkasan dapat membantu), dan pembaca yang berminat akan rincian yang mendalam dapat membaca subbagian-subbagian yang menyertai. Alasan lainnya adalah bahwa artikel yang terlalu panjang akan mempersulit pembacaan dan terancam mengalami pengulangan yang tidak perlu.

Standar untuk nada resmi tidak seragam karena tergantung kepada subjek yang dibahas. Dianjurkan untuk mengikuti gaya yang digunakan oleh Sumber terpercaya, dengan tetap menjaga agar artikel jernih dan mudah dimengerti. Nada resmi berarti bahwa artikel seharusnya tidak ditulis menggunakan jargon, bahasa yang rumit seperti bahasa legal, argot (kata-kata yang hanya dapat dipahami oleh golongan atau kelas tertentu), atau bahasa yang taksa, dan kabur. Bahasa Indonesia yang digunakan semestinya tegas, ringkas, dan efektif.

Artikel seharusnya tidak ditulis dari sudut pandang orang pertama atau kedua. Artikel yang ditulis seperti ini kerap kali dihapus. Kata ganti orang pertama seperti "saya" atau "kami" menyiratkan sudut pandang yang tidak konsisten dengan sudut pandang netral. Meskipun begitu "kita" mungkin dapat digunakan dalam konteks matematika. Kata ganti seperti "kamu", "Anda", atau "kalian" sering muncul dalam petunjuk penggunaan, dan karena itu tidak cocok untuk ensiklopedia. Kata ganti orang pertama dan kedua selayaknya hanya digunakan dalam artikel dalam kutipan langsung yang relevan dengan subjek yang dibahas.

Bahasa Indonesia pada umumnya tidak mengenal gender. Namun bila Anda menemukan kata bergender, dan ada alternatif kata tanpa gender yang dapat digunakan, pilihlah kata tersebut. Misalnya pilihlah kata "anak", bukan "putra" atau "putri" bila informasi gender tidak diperlukan.

Tanda baca penekanan hanya boleh muncul menurut kesepakatan umum dalam praktik sehari-hari. Tanda seru ("!") selayaknya dipakai hanya pada kutipan langsung.

Pikirkan khalayak pembaca
Hindari penggunaan jargon jika dimungkinkan. Suatu artikel yang berjudul "Penggunaan skala kromatik di era awal musik Barok" kemungkinan besar akan dibaca oleh musisi, sehingga pemberian detil teknis dan jargon sangat tepat dilakukan. Sebaliknya, artikel berjudul "Musik Rap" mungkin akan dibaca oleh remaja tanggung yang hanya ingin penjelasan ringkas dan mudah dimengerti, yang akan dilanjutkan atau dihubungkan dengan penjelasan detil jika diperlukan. Jika jargon digunakan dalam artikel, penjelasan singkat harus diberikan di dalam artikel tersebut. Usahakan menyeimbangkan keluasan dan detail artikel sehingga pembaca dapat memperoleh informasi darinya.

Berikut adalah hal-hal yang dapat dipikirkan untuk membantu Anda mempertimbangkan apakah konteks artikel tertentu cukup luas bagi pembaca:

* Apakah artikel tersebut dapat dipahami jika pembaca memperolehnya dari menu navigasi Halaman sembarang? (Istimewa : Halaman sembarang)
* Bayangkanlah diri Anda seorang awam yang bisa berbahasa Indonesia dari negara lain. Dapatkah Anda memahami artikel tersebut?
* Apakah orang dapat memahami isi artikel tersebut jika ia membaca hasil cetakan halaman pertamanya saja?
* Apakah pembaca menjadi tertarik untuk membaca isi pranala yang diberikan?

Bangun jaringan halaman
Pertimbangkan untuk meletakkan artikel dalam suatu jaringan artikel yang saling bertautan. Buatlah pertautan ke atas, kategorisasi dan konteks artikel (misal: Amien Rais adalah seorang politisi, Gunung Arjuna adalah suatu gunung di Jawa Timur). Buat pertautan ke artikel sejenis (untuk proton lihat pula elektron, batas Sumatra Utara dan Sumatra Barat). Jangan membuat struktur kategori terlalu dalam dan sempit, atau terlalu mendatar. Membuat sistem kategori dari atas ke bawah (umum ke spesifik) akan menolong untuk membuat artikel di dalam subkategori.

Selain itu, hindarilah membuat artikel yatim. Jika menulis artikel baru, pastikan ada halaman lain yang memiliki pranala menuju artikel Anda.

Jelaskan yang sudah jelas
Jelaskan fakta-fakta yang mungkin sudah jelas bagi Anda tetapi belum tentu jelas bagi pembaca. Biasanya pernyataan semacam ini merupakan kalimat-kalimat pertama pada artikel. Contohnya, perhatikan kalimat berikut:

Ford Thunderbird diciptakan untuk menanggapi Chevrolet Corvette dan mulai diproduksi pada tahun 1955.

Di sini tidak disebutkan karakteristik utama Ford Thunderbird, yaitu sebuah mobil. Artikel tersebut mengasumsikan bahwa pembaca sudah mengetahui hal tersebut, padahal asumsi itu belum tentu benar, terutama bila pembacanya tidak mengenal Ford atau Chevrolet. Sebaiknya ditulis: Ford Thunderbird adalah mobil yang diproduksi di Amerika Serikat oleh Ford Motor Company.

Namun demikian, penjelasan tidak perlu diberikan secara berlebihan. Misalnya, istilah umum seperti "mobil" tidaklah perlu dijelaskan artinya.

Tetap fokus pada topik artikel
Artikel yang baik tidak mengandung informasi takrelevan maupun informasi yang sedikit relevan. Ketika menulis artikel, mungkin Anda melenceng ke topik sampingan. Masukkan informasi tambahan semacam itu pada artikel berbeda yang lebih sesuai dengan topik baru tersebut. Pranala dapat diberikan ke artikel baru ini dan pembaca yang tertarik dapat mengikuti pranala tersebut, sementara pembaca yang tidak tertarik tidak perlu terganggu.

Gunakan istilah yang jelas, tepat dan akurat
Penggunaan istilah perlu mendapat perhatian khusus bagi yang hendak melakukan kontribusi halaman dan penyuntingan artikel dengan tetap memperhatikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang telah diatur oleh Pemerintah Indonesia. Penggunaan istilah baru atau yang kurang umum hendaknya diberi penjelasan tambahan berupa kurung buka dan kurung tutup, setelah akhir kalimat beri tanda bintang di samping titik; kemudian selesai artikel ditulis buat bagian baru dengan nama catatan kaki, dan cara terakhir dengan kurung buka segitiga untuk merujuk ke referensi.

sumber info : wikipedia indonesia

Lihat juga yang ini



No comments:

Post a Comment

komentarlah dengan sopan jangan spam..

Blog Gado Gado@2010. Powered by Blogger.